A. Pendahuluan
Narcolepsy adalah
gangguan tidur kronis, berupa keinginan
untuk tidur yang tidak tertahankan pada keadaan dan waktu yang tidak sesuai.
Serangan tidur ini biasanya muncul mendadak dan dalam waktu yang singkat. Narcolepsy ditandai dengan
4 gejala klasik (classic tetrad), yaitu kantuk di siang hari
yang berlebihan (EDS), cataplexy (melemasnya otot secara mendadak tanpa disertai penurunan
kesadaran), halusinasi hypnagogic (halusinasi yang sering kali
muncul begitu saja saat penderita hendak tidur), dan sleep paralysis (tidak dapat bergerak/lumpuh saat mulai tertidur atau
beberapa menit setelah terbangun). Perhatikan bahwa tetrad ini jarang terlihat
pada anak-anak. Tidak semua penderita narcolepsy mengalami cataplexy. Beberapa orang tidak
mengalami cataplexy sama sekali atau baru merasakannya setelah beberapa tahun. 1,2
Sekitar 50% orang
dewasa dengan gangguan tersebut secara retrospektif melaporkan gejala dimulai
pada masa remaja mereka. Gangguan ini dapat menyebabkan penurunan kinerja
sosial dan akademik pada anak-anak yang normal secara intelektual.1
Narcolepsy diduga hasil dari predisposisi genetik,
sensitivitas dan fungsi neurotransmitter yang abnormal, dan modulasi kekebalan
tubuh yang abnormal. Data saat ini melibatkan subtipe human leukocyte
antigen (HLA) tertentu dan neurotransmiter hypocretin (orexin) yang abnormal,
yang mengarah ke kelainan pada transmisi sinaptik monoamina dan acetylcholine,
terutama dalam sistem aktivasi retikular pontin.1
Kedua jenis narcolepsy,
baik yang sporadis (95%) maupun
familial (5%) terdapat pada
manusia. Patofisiologi utama dari
narcolepsy pada manusia baru ditemukan
berdasarkan penemuan gen narcolepsy pada
hewan, gen-gen tersebut dipengaruhi oleh patologi
ligan hypocretin/orexin dan reseptornya.
Mutasi di hypocretin terkait gen jarang terjadi pada manusia, namun kekurangan
ligan hypocretin ditemukan dalam sebagian besar narcolepsy dengan cataplexy. 2
Kekurangan hypocretin menghasilkan ketidakstabilan kondisi tidur dan bangun, sehingga mencegah penderita untuk menetapkan tidur lebih lanjut atau terjaga.1
Kekurangan ligan Hypocretin dalam narcolepsy
kemungkinan disebabkan oleh kematian sel postnatal dari
neuron hypocretin. Meskipun ketat
hubungan antara human leukocyte
antigen (HLA) dan narcolepsy-cataplexy yang menunjukkan suatu keterlibatan
mekanisme autoimun, hal ini belum terbukti. Kekurangan
hypocretin juga ditemukan dalam kasus
gejala narcolepsy dan EDS dengan berbagai kondisi
neurologis, termasuk gangguan
neurologis immune-mediated, seperti
sindrom Guillain-Barre, sindrom paraneoplastic MA2-positif dan gangguan terkait neuromyelitis optica (NMO).2
Ada hubungan yang mencolok antara narcolepsy dan haplotype HLA DQA1*01:02-DQB1*06:02. Sebuah studi pada individu keturunan Eropa menemukan bahwa hampir semua penderita dengan diagnosis narcolepsy-cataplexy membawa haplotipe HLA DQA1*01:02-DQB1*06:02, dibandingkan dengan hanya 24% dari populasi umum.3
Serangkaian penemuan pada manusia ini mengarah pada terbentuknya tes diagnostik baru narcolepsy (yaitu tingkat
hypocretin-1 cairan cerebrospinal
[LCS] yang rendah untuk narcolepsy-cataplexy dan narcolepsy karena kondisi medis). Karena
sebagian besar pasien narcolepsy
kekurangan ligan, terapi penggantian
hypocretin mungkin menjadi pilihan terapi baru
yang menjanjikan, dan percobaan pada hewan yang menggunakan
terapi gen dan transplantasi
sel sedang dalam progres.2
Prevalensi narcolepsy
telah diteliti dalam berbagai populasi, yaitu sebagai berikut.1
• Israel Yahudi dan Arab,
0,002%
• Kaukasia
Ceko, 0,02%
• Kaukasia
Finlandia, 0,026%
• Kaukasia
Inggris, 0,04%
• Kaukasia
Perancis, 0,05%
• Remaja Fujisawa Jepang,
0,16%
• Populasi
umum Jepang, 0,18%
• Populasi
umum Irlandia, 0,005%
Sedangkan rasio
pria terhadap wanita yaitu 1,64:1.1
B. Diagnosis
Untuk
menegakkan diagnosis, selain keempat gejala klasik tadi diperlukan
juga pemeriksaan kombinasi dari poly-somnogram (PSG)
semalam dilanjutkan dengan multiple sleep latency test (MSLT).
Pengukuran tingkat hypocretin (orexin) dalam cairan cerebrospinal (CSF) dapat
membantu menegakkan diagnosis. Tingkat hypocretin CSF yang lebih rendah dari
110 pg/mL termasuk dalam kriteria diagnostik untuk narcolepsy dalam edisi kedua
dari International Classification of Sleep Disorders (ICSD-2). Di sisi
lain, tingginya tingkat hypocretin CSF tidak mengecualikan diagnosis narcolepsy.1
Kriteria diagnostik ICSD-2 untuk narcolepsy-cataplexy
adalah (1) EDS setiap hari selama lebih dari 3 bulan dan (2) riwayat pasti
cataplexy (yaitu, episode sementara dan tiba-tiba kehilangan tonus motorik yang
dipicu oleh emosi). Kriteria diagnostik ICSD-2 untuk narcolepsy tanpa cataplexy
adalah sama dengan yang untuk narcolepsy dengan cataplexy, tetapi tanpa
kehadiran cataplexy yang khas.1
Diagnosis banding
narkolepsi yaitu Absence Seizures, Benign Childhood Epilepsy, Brainstem Gliomas,
Complex Partial Seizures, Frontal Lobe Epilepsy, Periodic Limb Movement
Disorder, REM Sleep Behavior Disorder, Shuddering Attacks, Syncope and Related
Paroxysmal Spells, dan Transient Global Amnesia.1
C. Pihak yang Berhak Menangani
·
Dokter spesialis saraf (Sp. S)
D. Komplikasi
Satu komplikasi yang potensial dari narkolepsi, yang juga merupakan risiko dari gangguan tidur lainnya, yaitu mengalami kecelakaan. Pasien narcolepsy
memiliki dorongan untuk tidur tiba-tiba dan tak tertahankan, bahkan ketika
mengoperasikan kendaraan bermotor.4
Referensi
1.
Bozorg AM. 2013. Narcolepsy (online), Medscape
Reference. http://emedicine.medscape.com/article/1188433-overview. Diakses
tanggal 4 April 2013.
2.
Nishino S, Okuro M, Kotorii N, et al.
Hypocretin/Orexin and Narcolepsy Narcolepsy New Basic and Clinical Insight. Acta Physiol (Oxf)
2010; 198(3): 209.
3.
Mignot E. Sleep, Sleep Disorders
and Hypocretin (Orexin). Sleep Med 2004; 5
Suppl 1:S2.
4.
Anonim. Narcolepsy - Causes, Symptoms, Traetment,
Diagnosis (online), MedBroadcast.
http://www.medbroadcast.com/channel_condition_info_details.asp?disease_id=185&channel_id=1008&relation_id=4997#.UV3IRjfJim8.
Diakses
tanggal 4 April 2013.
kemungkinan terburuk untuk penyakit ini apa yah .. dan kalo ada obatnya itu apa yah mohon jawabanya terimakasih..
BalasHapus